Perbaikan Vivo Y16 Mengalami Kendala Fake Charger

Table of Contents

Permasalahan terkait pengisian daya merupakan salah satu kasus yang sangat sering muncul pada perangkat smartphone berbagai merek, termasuk Vivo. Salah satu contoh kasus yang menarik untuk dibahas yaitu Vivo Y16 yang mengalami masalah “Fake Charger” atau charger palsu ketika perangkat dicolok menggunakan charger normal dan original. Meskipun terdengar sederhana, jika tidak ditangani dengan mekanisme pengecekan yang tepat, kerusakan ini berpotensi menjalar ke komponen lain karena berkaitan erat dengan jalur power serta rangkaian proteksi di dalam perangkat.

Kasus ini juga cukup menarik karena perangkat langsung ditangani oleh teknisi magang di tempat servis. Hal ini memperlihatkan bagaimana proses edukasi berlangsung secara langsung melalui studi kasus nyata, mulai dari analisa dasar, pengukuran, hingga praktik penanganan di perangkat yang sedang bermasalah. Bukan sekadar mengganti komponen secara asal, tetapi memahami pembacaan data, prinsip rangkaian, serta efek setiap tindakan pada perangkat.

Pengantar Permasalahan di Lapangan

Sebuah unit Vivo Y16 masuk ke meja servis dengan keluhan tidak bisa melakukan pengisian daya secara normal dan terus menampilkan indikasi fake charger. Secara umum, masalah fake charger ditandai dengan beberapa gejala berikut:

  • Indikator pengisian muncul, namun tidak ada kenaikan daya
  • Pengisian terhenti secara tiba-tiba
  • Terdapat notif bahwa adaptor atau kabel tidak sesuai
  • Arus naik turun tidak stabil
  • Tidak muncul status fast charging meskipun charger mendukung

Karena kondisinya mengarah ke malfungsi jalur power, maka proses analisis harus dilakukan secara perlahan untuk menentukan titik kesalahan komponen atau jalur, bukan sekadar menebak lalu mengganti.

Tahap Analisis Awal Pada Subboard

Pengecekan dimulai dari area subboard (bagian bawah PCB), karena komponen di area tersebut berkaitan langsung dengan port charger, jalur komunikasi, serta konektor yang menghubungkan ke mainboard.

Saat dicolokkan charger, nilai arus pada tester menunjukkan 0A, namun layar tetap memunculkan logo baterai. Kondisi ini menandakan bahwa sistem mengenali adanya input charger, tetapi tidak dapat melewatkan arus ke jalur pengisian, sehingga proses charge tidak berjalan.

Sebelum melakukan pengukuran lebih dalam, teknisi menegaskan agar selalu melakukan pemeriksaan pasif terlebih dahulu, terutama di bagian blok charger. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada jalur yang short atau putus sebelum berlanjut ke analisa aktif.

Pemeriksaan Pasif Menggunakan Multimeter

Proses identifikasi kemudian dilakukan dengan mengukur jalur menggunakan multimeter. Hasil pengecekan awal menunjukkan bahwa jalur-jalur penting dalam rangkaian power masih dalam kondisi normal, yaitu:

Jalur Status Pembacaan Keterangan
VBUS Normal Input dari USB ke mainboard
USB DP Normal Komunikasi data Charger
USB DM Normal Komunikasi data Charger
BAT ID Terbaca normal Identifikasi baterai
INPUT OVV Normal Proteksi overvoltage
OUTPUT OVV Normal Tegangan keluar normal
VPH KOIL Normal Distribusi supply ke rangkaian

Sampai tahap ini, terlihat bahwa jalur tidak mengalami kerusakan, tetapi masih ada kemungkinan masalah muncul pada area manajemen pengisian atau IC charging itu sendiri.

Penyesuaian Data Pada Perangkat Ukur

Pada sesi ini teknisi magang sempat bingung karena nilai resistansi keluaran berbeda dengan tampilan skema dan alat ukur yang biasa digunakan, sehingga perlu diberikan pemahaman tambahan. Nilai tahanan pada skema acuan memang tidak selalu sama dengan nilai pengukuran di perangkat karena:

  • Tipe multimeter berbeda
  • Level sensitivitas alat ukur bervariasi
  • Kondisi board bergantung pada history penggunaan

Selama hasil pengukuran resistansi masih berada pada kisaran nilai yang wajar serta tidak menunjukkan perbedaan ekstrem, maka data tersebut tetap dapat digunakan sebagai acuan yang valid dalam proses analisis. Pemahaman ini sangat penting, terutama bagi teknisi pemula, agar mereka tidak merasa bingung atau panik ketika angka resistansi pada alat ukur tidak sepenuhnya sama dengan nilai yang tertera di skema atau referensi teknis, karena perbedaan alat, kondisi board, maupun toleransi komponen dapat mempengaruhi hasil pengukuran.

Pengecekan Jalur VBAT

VBAT adalah jalur utama yang menentukan apakah arus dapat mengalir stabil ke baterai atau tidak. Nilai pengukuran awal keluar sekitar 3,8V, namun hanya berlangsung sesaat dan turun kembali. Hal ini mengindikasikan adanya ketidakstabilan distribusi tegangan yang bertugas untuk menyuplai baterai.

Untuk mengatasi ini, teknisi memutuskan melakukan eksekusi di bagian IC Charging dan memilih komponen BQ2560 untuk diuji, namun ternyata tidak mendapatkan hasil sesuai harapan. Setelah mengevaluasi kembali, ternyata IC yang dipasang sebelumnya bukan tipe yang sesuai karena tertukar dengan SGM41513, sehingga perangkat tetap tidak menunjukkan respon perbaikan.

Proses Penggantian Komponen IC Charging

Setelah diketahui bahwa komponen sebelumnya salah tipe, barulah dilakukan:

  1. Pembongkaran IC yang dipasang

  2. Membersihkan pad dan area PCB

  3. Melakukan reball bila diperlukan

  4. Menanam IC dengan tipe yang benar

  5. Menjaga suhu dan tekanan saat pemasangan

  6. Pendinginan alami sebelum diuji arus

Setelah proses pemasangan ulang selesai, perangkat dicolokkan charger dan hasilnya arus bergerak dari 0,4A hingga 1,9A. Nilai tersebut menandakan bahwa charging system berjalan dengan baik, dan tidak lagi menampilkan notifikasi fake charger.

Pengujian Akhir dan Konfirmasi Fungsi Fast Charging

Setelah arus terdeteksi normal, perangkat di-power on dan menunjukkan respon hidup dengan baik, kemudian dilakukan uji ulang dengan charger fast charging. Hasilnya menunjukkan bahwa:

  • Status charging tidak lagi fake
  • Arus normal dan stabil
  • Fast charging terdeteksi
  • Baterai dapat terisi tanpa drop

Tahapan akhir ini memastikan bahwa penanganan telah tepat serta perangkat siap digunakan kembali.

Kasus fake charger pada Vivo Y16 ini memberikan pembelajaran bahwa analisa yang benar jauh lebih penting daripada langsung mengeksekusi komponen. Beberapa poin penting yang dapat diambil dari kasus ini antara lain:

  • Pemeriksaan pasif dan aktif harus berurutan
  • Jalur charging wajib divalidasi sebelum eksekusi komponen
  • Pembacaan resistansi tidak harus identik dengan skema
  • Kesalahan tipe IC bisa menyebabkan hasil tetap gagal
  • Arus stabil menjadi indikator akhir keberhasilan

Perbaikan dapat diselesaikan secara bersih tanpa kerusakan lanjutan, dan perangkat kembali bekerja normal dengan fitur fast charging aktif.

Dengan dokumentasi seperti ini, diharapkan menjadi referensi bermanfaat bagi teknisi pemula maupun pengguna yang ingin mengetahui bagaimana proses troubleshooting dilakukan secara profesional dan sistematis.

Post a Comment