Perbaikan Samsung A20s Yang Hampir Bikin Baterai Meledak

Table of Contents

Sebagian besar teknisi ponsel pasti pernah mengalami momen di mana perangkat yang datang ke meja servis terasa seperti “lemparan maut” dari rekan kerja. Kasus yang terlihat sepele ternyata menyimpan persoalan berlapis yang menguji kesabaran sekaligus keterampilan. Begitu pula yang terjadi pada Samsung A20s (A207) ini kasus ringan yang berakhir dengan kejutan panas di tangan, asap di meja servis, dan pelajaran berharga soal pentingnya ketelitian serta pemahaman jalur LCD.

Awal Kasus Dikirim Rekan, Ternyata Mati Lampu Display

Semuanya berawal ketika sebuah unit Samsung A20s masuk ke meja servis. Ceritanya, ponsel ini merupakan lemparan dari rekan teknisi yang sudah mencoba memperbaiki tapi menyerah di tengah jalan. Kasusnya terdengar sederhana: layar gelap tapi gambar samar-samar masih tampak jika disorot cahaya.

Tanda-tanda seperti ini biasanya mengarah pada kerusakan di bagian backlight LCD  lampu penerang yang menampilkan gambar di layar. Namun, meski tampak mudah ditebak, banyak hal bisa menjadi penyebab, mulai dari jalur LED, komponen pelindung, hingga kerusakan fisik di fleksibel LCD.

Tahap Pemeriksaan Awal

Langkah pertama tentu dengan mengecek konsumsi arus saat dicas. Ketika kabel cas dipasang, arus bergerak di kisaran 0.5–1.5A  indikasi bahwa ponsel masih merespons daya dengan baik dan tidak short.

Kemudian, tombol power ditekan untuk memastikan kondisi layar. Benar saja, gambar muncul samar-samar, artinya sistem hidup normal tapi backlight mati total.

Langsung Cek Skema di Borneo Schematics

Langkah berikutnya adalah membuka skema Samsung A20s (A207) di Borneo Schematics. Dari sini, fokus diarahkan ke bagian LCD Light dan jalur terkait backlight driver.

Begitu skema dibuka, terlihat tiga jalur penting pada konektor LCD yang perlu diperiksa menggunakan AVO meter:

  • LED A (Anoda)

  • LED K (Katoda)

  • CABC (Control Backlight)

Ketiganya menjadi titik utama untuk menentukan apakah tegangan dan jalur masih normal.

Hasil Pengukuran Jalur Bermasalah

Setelah dilakukan pengukuran satu per satu, hasilnya mulai mengarah ke akar masalah:

  • Jalur LED A tidak terhubung (❌)

  • Jalur LED K masih normal (✅)

  • Jalur CABC juga normal (✅)

Masalah jelas terlihat di jalur LED A, yang seharusnya membawa arus utama untuk menyalakan backlight. Dari sini pemeriksaan berlanjut ke rangkaian pendukung di sekitar IC backlight.

Tiga Komponen Biang Kerok

Dari hasil pengukuran lanjutan, ditemukan tiga komponen utama yang rusak:

  1. Koil putus – Ini menyebabkan arus dari IC driver tidak sampai ke LED.

  2. Dioda jebol – Biasanya akibat tegangan balik atau arus berlebih.

  3. Resistor fuse 1k putus – Komponen ini berfungsi sebagai pengaman jalur, dan ketika putus, arus tidak dapat mengalir ke sistem backlight.

Tanpa ragu, ketiga komponen ini langsung diganti satu per satu. Komponen pengganti dipilih dengan spesifikasi sama agar tidak mengubah karakter arus. Setelah penggantian, jalur diperiksa ulang  semua terbaca normal di multimeter.

Tes Pertama Setelah Perbaikan

Setelah semua komponen terpasang dan area kerja dirapikan, proses pengujian kembali dimulai. Kabel cas dicolok, dan arus kembali bergerak di kisaran normal. Saat tombol power ditekan, layar menyala terang sempurna.

Tanda-tanda awal keberhasilan muncul, namun seperti biasa, teknisi sejati tidak langsung menutup casing. Sambil menunggu, disempatkan untuk “ngopi dulu sebentar” sebelum lanjut ke tahap pengecekan lanjutan.

Masalah Baru Muncul Baterai Panas dan Flexibel Hangus

Setelah rehat sejenak, pengecekan dilanjutkan dengan memasang kembali semua fleksibel dan menghubungkan baterai. Namun, tiba-tiba muncul kejadian tak terduga baterai terasa sangat panas, bahkan nyaris meledak.

Dalam hitungan detik, area konektor fleksibel terlihat hangus dan berasap. Kondisi ini tentu mengejutkan, karena bisa jadi ada short di jalur fleksibel LCD atau arus dari jalur backlight terlalu besar setelah perbaikan.

Analisis Cepat Arus Tinggi dan Jalur Short

Dari gejala tersebut, disimpulkan bahwa jalur backlight positif (LED A) mungkin mengalami short ke ground atau ke jalur lain di fleksibel LCD. Karena arus dari driver backlight cukup besar, hal ini menyebabkan panas berlebih di jalur fleksibel.

Untuk memastikan, fleksibel yang terbakar langsung dikerik dan dipotong sebagian. Setelah bagian yang rusak dibersihkan, jalur diperbaiki secara manual dengan jumper kawat.

Teknik Jumper Gunakan Kawat Besar untuk Arus Tinggi

Karena arus backlight cukup besar, jalur perbaikan tidak bisa menggunakan kabel halus. Di sini digunakan tiga helai kawat ukuran 0.9 mm untuk memastikan arus mengalir stabil tanpa menimbulkan panas berlebih.

Langkah ini dilakukan dengan hati-hati, memastikan tidak ada jalur yang bersinggungan. Setelah selesai, area diperiksa menggunakan kaca pembesar untuk memastikan sambungan rapi dan kuat.

Tes Akhir Hasil Memuaskan

Setelah seluruh rangkaian dirapikan dan proses pemeriksaan ulang dilakukan dengan cermat, tahap pengujian akhir pun dimulai. Ketika kabel pengisian daya disambungkan, arus menunjukkan nilai normal, layar menampilkan visual yang terang dan stabil, serta suhu baterai tetap aman tanpa tanda-tanda panas berlebih.

Kasus yang awalnya tampak sederhana namun penuh risiko ini akhirnya berhasil diselesaikan dengan hasil optimal, menandakan bahwa seluruh jalur dan komponen telah kembali berfungsi sebagaimana mestinya.

Pelajaran dari Kasus Samsung A20s Ini

Setiap perangkat yang datang ke meja servis memiliki cerita berbeda. Dari kasus ini, ada beberapa hal penting yang bisa dijadikan pelajaran bagi para teknisi:

  1. Jangan remehkan kasus “gambar samar”. Kadang kerusakan backlight terlihat sederhana, padahal bisa menimbulkan efek berantai seperti korslet atau arus tinggi.

  2. Selalu cek jalur utama di konektor LCD. Jalur LED A, LED K, dan CABC wajib diperiksa sebelum menyentuh komponen lainnya.

  3. Gunakan skema resmi atau referensi terpercaya. Borneo Schematics sangat membantu memahami jalur dan posisi komponen di papan.

  4. Pastikan penggantian komponen sesuai spesifikasi. Mengganti resistor fuse atau dioda dengan rating lebih rendah bisa menyebabkan kerusakan baru.

  5. Gunakan kawat jumper sesuai kebutuhan arus. Jalur backlight memiliki arus cukup besar, sehingga kawat kecil bisa overheat.

  6. Amati panas saat testing. Bila baterai terasa panas atau ada aroma terbakar, segera hentikan pengecasan untuk menghindari ledakan.

  7. Sabar dan teliti. Kadang proses perbaikan tidak langsung berhasil. Seperti kasus ini, dari “mati lampu” berubah menjadi “baterai hampir meledak” sebelum akhirnya beres.

Kasus perbaikan pada Samsung A20s ini menjadi bukti bahwa keberhasilan dalam menangani kerusakan perangkat tidak semata-mata ditentukan oleh peralatan atau pengalaman teknisi, melainkan juga oleh kemampuan untuk tetap tenang dan teliti dalam menghadapi setiap kemungkinan di meja servis.

Perangkat yang awalnya datang sebagai “lemparan” dari rekan sesama teknisi ternyata menghadirkan pembelajaran berharga. Dari kondisi layar yang sepenuhnya gelap hingga akhirnya dapat kembali menyala dengan sempurna, proses ini menunjukkan pentingnya analisis mendalam dan langkah perbaikan yang terukur.

Sebagaimana sering diungkapkan para teknisi berpengalaman, setiap kerusakan memiliki kisah tersendiri, dan setiap proses perbaikan selalu meninggalkan pelajaran baru. Dengan pemahaman menyeluruh terhadap jalur sirkuit, ketelitian dalam pemeriksaan, serta kehati-hatian dalam setiap tindakan, bahkan kerusakan yang tampak kompleks sekalipun dapat diselesaikan dengan hasil yang memuaskan dan profesional.

Post a Comment