Mengatasi Samsung J6 Plus (SM-J610) Mati Total Akibat Short VBAT

Table of Contents

Dalam dunia servis ponsel, kondisi mati total sudah sering ditemui. Hampir semua teknisi pasti pernah mendapati perangkat yang tidak memberikan respon meski sudah dihubungkan ke charger, bahkan ketika dicoba dengan beragam adaptor maupun kabel berbeda. Salah satu contoh menarik datang dari Samsung J6 Plus tipe SM-J610. Awalnya kasus ini terlihat sederhana karena hanya dikira kerusakan pada layar, namun ternyata permasalahannya jauh lebih kompleks. Namun setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata kerusakannya lebih kompleks: ada short pada jalur input VBAT dengan arus terdeteksi 0.050 A di power supply.

Kali ini kita akan membedah secara detail langkah demi langkah bagaimana analisa dilakukan, bagaimana proses penelusuran short berlangsung, hingga akhirnya perangkat dapat kembali normal. Artikel ini bukan hanya sekadar laporan perbaikan, tetapi juga bisa menjadi referensi bagi para teknisi lain yang menemui kasus serupa.

Awal Kasus HP Mati Setelah Ditinggalkan Konter Lain

Perangkat Samsung J6 Plus ini sebenarnya datang bukan dalam kondisi murni, melainkan sudah sempat dilempar dari konter lain. Berdasarkan keterangan yang disampaikan, mulanya pemilik hanya berniat mengganti LCD karena layarnya retak. Namun ketika dipasang LCD baru, ponsel justru tidak mau menyala sama sekali. Inilah awal kecurigaan bahwa permasalahan bukan sekadar ada pada layar, melainkan di jalur power.

Sebagai teknisi, kita tentu harus mengulang dari awal proses analisa, tanpa mengandalkan asumsi dari pihak sebelumnya. Setiap langkah harus diuji secara sistematis agar tidak salah arah.

Pengecekan dengan Smart Charger

Uji awal dilakukan dengan cara paling sederhana: colokkan smart charger. Hasilnya, ponsel tidak merespons sama sekali. Tidak ada tanda pengisian daya, arus pun tetap 0 A. Dari sini bisa disimpulkan bahwa jalur charging tidak bekerja sebagaimana mestinya. Namun pengecekan dengan smart charger saja tidak cukup untuk mengetahui detail kerusakan.

Pengecekan menggunakan Power Supply

Di tahap ini, power supply (PSU) menjadi alat yang sangat penting. Banyak teknisi pemula hanya mengandalkan USB doctor untuk melihat apakah ada arus masuk atau tidak, padahal alat tersebut hanya cocok untuk uji dasar. Power supply memberikan hasil yang lebih akurat karena memungkinkan kita memantau secara langsung bagaimana mesin merespons saat diberi tegangan dan arus.

Ketika Samsung J6 Plus ini dimainkan di PSU dengan tegangan 4,2V, terlihat arus langsung berjalan di angka 0.050 A meskipun tombol power tidak ditekan. Kondisi ini mengindikasikan adanya short kecil pada jalur VBAT.

Membuka Skema untuk Analisa

Langkah berikutnya tentu membuka skema perangkat. Pada tahap analisa, teknisi memanfaatkan Borneo Schematics sebagai panduan utama dengan membuka file referensi Samsung SM-J610 Charger Data.pdf sekaligus bagian blok network. Tidak hanya itu, blok signal juga ikut ditinjau. Alasannya, jalur VBAT dengan tegangan sekitar 3,7 volt ternyata sudah mengalir ke beberapa bagian rangkaian, termasuk ke area signal, meskipun kondisi ponsel masih dalam keadaan mati. Hal inilah yang membuat pengecekan di blok tersebut menjadi penting untuk memastikan tidak ada komponen yang ikut menimbulkan short.

Setelah dianalisa, kecurigaan mengarah pada kapasitor VBAT di sekitar PA (Power Amplifier). Namun perlu diingat, menemukan short bukan berarti langsung menyalahkan IC atau kapasitor di jalur tersebut. Analisa harus dilakukan pelan-pelan dengan logika agar tidak salah angkat komponen.

Penelusuran di Area Blok Cas

Mesin kemudian dibuka lebih jauh dengan mengangkat shield (kaleng pelindung) di area charging. Dengan AVO meter, ditemukan ada induktor (L) dan kapasitor (C) yang mengalami short.

Langkah perbaikan dilakukan dengan cara mengangkat komponen yang terindikasi short. Setelah dilepas, dilakukan pengukuran ulang untuk memastikan jalur mana yang benar-benar short.

Uji dengan Suntikan Tegangan (MBR)

Setelah titik short ditemukan, digunakan metode suntik tegangan menggunakan power supply dengan mode constant amper. Tegangan dinaikkan perlahan hingga mendekati 3,7V. Dari uji ini, terdeteksi bahwa IC charging terasa panas.

Pada awal pemeriksaan, kondisi tersebut sempat menimbulkan dugaan bahwa IC pengisian daya mengalami kerusakan. Namun pengalaman teknisi mengajarkan untuk tidak buru-buru mengambil kesimpulan. IC charging pun diangkat untuk memastikan kebenarannya. Setelah IC dilepas, short ternyata masih ada. Artinya, IC tidak bersalah alias hanya “terfitnah.”

Lanjut Analisa ke Area Lampu Blitz

Suntikan tegangan kembali dilakukan di jalur L dengan voltase dinaikkan sampai 3,8V. Dari hasil perabaan, mesin terasa panas di sekitar area lampu blitz atau senter.

Untuk memperkuat analisa, bitmap dibuka. Dari data jalur, terlihat bahwa memang ada koneksi VBAT ke area lampu blitz. Setelah dilakukan pengecekan lebih detail, beberapa kapasitor di sekitar jalur tersebut terindikasi short.

Teknik Suntik Denyut

Untuk memperjelas titik short, digunakan teknik suntik mode denyut dengan tegangan sekitar 4V. Jalur kemudian ditetesi tiner agar mudah terlihat jika ada komponen yang bereaksi. Benar saja, terlihat salah satu kapasitor di samping LED blitz berdenyut menandakan dialah biang kerok sebenarnya.

Mengangkat Kapasitor Bermasalah

Dengan blower, kapasitor yang mencurigakan dilepas satu per satu. Setelah beberapa kali percobaan, ditemukan kapasitor yang benar-benar menjadi sumber short. Setelah dilepas, pengukuran ulang dilakukan, dan jalur VBAT sudah kembali normal.

Perakitan Ulang dan Uji Akhir

Setelah masalah utama ditemukan, langkah berikutnya adalah memasang kembali semua komponen yang sempat dilepas, termasuk L, C, dan IC charging. Mesin didinginkan, dibersihkan, lalu dirapikan.

Saat dites dengan charger, hasilnya sangat berbeda dibandingkan awal. Arus pengisian sudah masuk di kisaran 0.6A hingga 1.1A. Awalnya hanya muncul logo petir tanpa persentase baterai. Namun setelah dibiarkan beberapa menit, indikator persentase mulai tampil dan ponsel berhasil mengisi daya dengan normal.

Akhirnya, perangkat berhasil menyala hingga masuk ke menu utama.

Catatan Penting dari Kasus Ini

Kasus Samsung J6 Plus mati total ini memberikan beberapa pelajaran penting yang bisa dijadikan acuan oleh teknisi lain:

  • Jangan langsung percaya diagnosa dari konter sebelumnya. Ulangi analisa dari awal.

  • Power supply jauh lebih akurat dibanding USB doctor dalam menemukan masalah jalur daya.

  • Short kecil dengan arus 0.050 A bisa sangat membingungkan jika tidak sabar menelusuri jalur.

  • IC charging tidak selalu menjadi penyebab short meski terasa panas saat disuntik tegangan.

  • Area lampu blitz sering terhubung ke jalur VBAT, sehingga bisa menjadi sumber masalah pada beberapa kasus.

  • Teknik suntik denyut ditambah tiner sangat efektif untuk menemukan kapasitor bermasalah.

Perbaikan Samsung J6 Plus (SM-J610) mati total akibat short VBAT memang membutuhkan kesabaran, ketelitian, serta pemahaman skema dan jalur yang baik. Jika sebelumnya dianggap hanya masalah pada LCD, ternyata akar permasalahannya justru berasal dari sebuah kapasitor kecil di sekitar lampu blitz yang menyebabkan ponsel sama sekali tidak bisa hidup.

Kasus ini membuktikan bahwa tidak ada perbaikan instan dalam dunia servis smartphone. Semua harus dilakukan dengan logika, pengalaman, dan tentunya ketekunan. Bagi teknisi, pengalaman seperti ini sangat berharga karena akan menjadi bekal ketika menemui kasus serupa di kemudian hari.

Post a Comment