Cara Membuat LCD Separator dan Bubble Remover DIY

Table of Contents

LCD Separator dan Bubble Remover adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan gelembung pada layar LCD atau touchscreen setelah proses pergantian kaca. Dari gambar rancangan, terlihat bahwa alat ini berbentuk box dengan beberapa bagian utama: tutup depan, body, tutup sisi depan, tutup sisi dalam, serta sistem tekanan yang terhubung dengan kompresor. Berikut langkah-langkah pembuatannya.

Pembuatan Bubble Remover Box

Proses pembuatan bubble remover box memerlukan ketelitian agar alat dapat berfungsi optimal dalam menghilangkan gelembung pada hasil laminasi. Bagian body berperan penting sebagai wadah utama yang menampung sistem separator sekaligus mengatur aliran tekanan udara di dalamnya. Dengan rancangan yang tepat, box ini mampu menjaga kestabilan tekanan sehingga proses pelepasan gelembung berlangsung lebih cepat dan merata.

1. Menyiapkan bahan dan ukuran dasar
Siapkan bahan utama seperti plat akrilik, alumunium, atau besi tipis untuk body. Gunakan juga karet atau busa sebagai perapat, handle untuk pegangan, serta grendel untuk pengunci. Berdasarkan gambar, ukuran body adalah 24 cm panjang, 14 cm lebar, dan 9 cm tinggi.

2. Membuat tutup depan
Tutup depan dipotong sesuai ukuran lebar body. Tambahkan handle sepanjang 7 cm di tengah dan pasang grendel/kunci pada bagian kiri dan kanan. Grendel berfungsi menjaga tutup tetap rapat agar tekanan udara tidak bocor. Step handle juga dipasang untuk menahan posisi supaya tidak mudah bergeser.

3. Membentuk body bubble remover
Rakit kotak body sesuai ukuran 24×14×9 cm. Pada bagian depan, buat jendela IN/OUT LCD berukuran 14 cm × 9 cm. Area bagian dalam jendela memiliki ukuran sekitar 10 cm × 5 cm untuk memudahkan keluar masuk layar. Pastikan sudut body kuat agar mampu menahan tekanan udara.

4. Membuat tutup sisi depan
Tutup sisi depan juga diberi handle dan grendel tambahan. Dari gambar, terlihat handle menonjol sekitar 2,5 cm sehingga memudahkan pengguna membuka-tutup box. Bagian ini menambah kekuatan penahan tekanan.

5. Membuat tutup sisi dalam
Siapkan pelat dalam dengan ruang penempatan LCD berukuran 12 cm × 7 cm. Bagian ini dilengkapi gasket karet untuk menjaga kedap udara. LCD yang akan diproses diletakkan di area ini sehingga posisinya stabil saat tekanan diberikan.

6. Memasang sistem tekanan
Pada sisi belakang box, buat lubang untuk input compressor. Sambungkan fitting udara dan regulator tekanan. Di bagian atas pasang gauge atau indikator untuk memantau tekanan saat proses berlangsung.

Pembuatan Casing Body Sparator dan Bubble Remover

Casing body berfungsi sebagai rangka utama yang menyatukan sistem separator dan bubble remover dalam satu wadah. Proses pembuatannya harus memperhatikan ketahanan material serta kerapatan sambungan agar mampu menahan tekanan udara secara stabil. Desain casing yang presisi juga akan memudahkan pemasangan komponen pendukung lainnya, sehingga alat dapat bekerja maksimal dan lebih awet saat digunakan dalam proses perbaikan layar.

1. Membuat rangka body utama
Siapkan kerangka berbentuk box kokoh dari bahan logam ringan atau akrilik tebal. Rangka ini harus mampu menampung modul bubble remover di bagian bawah dan separator plate di bagian atas. Desain body harus memudahkan pemasangan tombol, indikator, dan koneksi listrik.

2. Menyusun panel depan (Front Side)
Pasang komponen utama pada panel depan:

  • Air indicator pressure untuk memantau tekanan udara di bubble remover.

  • Temp module setting untuk mengatur suhu heater separator.

  • Tombol Start, Stop, Air, dan Power sebagai kontrol sistem.

  • Saklar On-Off compressor untuk mengaktifkan aliran udara.
    Panel depan menjadi pusat kendali sehingga penataannya harus rapi dan mudah diakses.

3. Membuat sisi kiri (Left Side)
Di sisi kiri terdapat box bubble remover dengan handle dan sistem pengunci slide lock. Bagian ini digunakan untuk memasukkan LCD yang sudah dilaminasi agar gelembungnya bisa dihilangkan. Di atasnya terdapat separator plate yang terhubung dengan vacuum hose dan heater, berfungsi memanaskan serta membantu pemisahan kaca dari layar.

4. Membuat sisi kanan (Right Side)
Sisi kanan dilengkapi dengan:

  • Input power AC 220–240 V untuk sumber listrik.

  • Outflow untuk pembuangan udara.

  • Timer switch yang mengatur lama proses pemanasan.

  • Emergency stop button sebagai pengaman jika terjadi masalah.
    Bagian ini memastikan sistem bekerja aman dan bisa dihentikan kapan saja.

5. Membuat bagian belakang (Back Side)
Panel belakang cukup sederhana. Fungsinya untuk menutup body serta memberi akses ke bagian dalam untuk perawatan kabel, modul, dan komponen elektronik. Pastikan tersedia ventilasi kecil agar panas tidak terjebak di dalam box.

6. Memasang sistem vakum dan pemanas
Pasang heater di bawah separator plate untuk menghasilkan panas sesuai setting modul. Hubungkan dengan vacuum hose agar proses pemisahan kaca lebih maksimal. Sistem ini dikendalikan dari modul di panel depan.

Instalasi dan Alur Kerja Rangkaian

Rangkaian bubble remover memadukan sistem kelistrikan, kontrol suhu, serta alur tekanan udara yang saling terhubung. Instalasi yang tepat sangat penting agar alat dapat bekerja optimal dalam menghilangkan gelembung pada proses perbaikan layar.

Instalasi Komponen

Pada tahap instalasi, setiap komponen memiliki fungsi dan posisi khusus dalam rangkaian.

  • Power Supply 12V DC 5A menjadi sumber utama daya. Dari sini arus listrik didistribusikan ke semua komponen, termasuk kontrol suhu, pendingin, dan pompa kompresor.

  • Saklar Power ON/OFF dipasang untuk memutus atau menyambung arus listrik secara menyeluruh, sedangkan saklar khusus Air Compressor ON/OFF berfungsi mengendalikan pompa udara.

  • Temp Controller STC-3028 terhubung dengan heater dan sistem pendingin (cooler). Alat ini mengatur suhu di dalam bubble remover box agar tetap stabil sesuai kebutuhan.

  • Heater dan Cooler bekerja secara bergantian, menyesuaikan perintah dari temp controller untuk menjaga suhu ruang kerja.

  • Bubble Remover Box menjadi wadah utama yang menerima kombinasi panas, pendinginan, dan tekanan udara agar gelembung dapat dihilangkan dengan efektif.

  • Selenoid Valve Airtac 4V310-08 berperan sebagai pengatur aliran udara masuk dan keluar dari box.

  • Check Valve One Way memastikan arah aliran udara hanya satu jalur sehingga tekanan tidak kembali ke pompa.

  • Gauge Pressure dipasang untuk memantau tekanan udara yang masuk ke dalam box.

Alur Kerja Rangkaian

Saat saklar utama dinyalakan, power supply mengalirkan listrik ke seluruh sistem. Temp controller langsung aktif untuk memantau suhu, kemudian menyalakan heater atau cooler sesuai kebutuhan. Heater menaikkan suhu agar gelembung cepat pecah, sedangkan cooler menurunkan suhu untuk menjaga kestabilan kerja box.

Pada sisi tekanan udara, ketika saklar kompresor diaktifkan, pompa mulai bekerja mendorong udara ke dalam rangkaian. Aliran udara melewati check valve, kemudian diatur oleh selenoid valve agar masuk ke bubble remover box. Tekanan yang dihasilkan dapat dipantau melalui gauge pressure, sehingga operator dapat menyesuaikan sesuai standar yang dibutuhkan.

Dengan kombinasi kontrol suhu dan tekanan ini, bubble remover mampu bekerja secara optimal dalam menghilangkan gelembung pada permukaan layar. Instalasi yang rapi serta sambungan yang benar akan memastikan sistem berjalan stabil, aman, dan efisien untuk penggunaan jangka panjang.

Kontrol Start dan Stop Sparator Melalui Relay

Salah satu sistem penting dalam pengoperasian mesin separator adalah rangkaian kontrol start dan stop. Dengan memanfaatkan relay sebagai pengendali utama, rangkaian ini mampu bekerja lebih aman dan efisien. Relay berfungsi sebagai saklar otomatis yang menghubungkan arus listrik sesuai perintah tombol start maupun stop, sekaligus memberi perlindungan terhadap beban berlebih.

Prinsip Kerja Rangkaian

Rangkaian ini menggunakan sumber daya 12V DC yang dialirkan ke tombol Start dan Stop. Tombol start berfungsi memberikan sinyal awal agar relay aktif, sedangkan tombol stop memutus arus untuk menghentikan kerja sistem. Saat tombol start ditekan, arus mengalir ke koil relay sehingga kontak NO (Normally Open) berubah menjadi tertutup. Perubahan ini membuat arus tetap terhubung meskipun tombol start dilepaskan, sehingga sistem tetap aktif.

Sebaliknya, ketika tombol stop ditekan, aliran listrik menuju koil relay terputus. Akibatnya, kontak kembali ke posisi semula (NC/Normally Closed), dan sistem otomatis berhenti bekerja. Dengan cara ini, operator dapat mengontrol mesin separator hanya dengan dua tombol sederhana.

Indikator Kerja

Untuk memberikan informasi visual, rangkaian dilengkapi lampu indikator Start dan Stop. Lampu hijau menyala saat sistem dalam kondisi berjalan, menandakan relay aktif dan separator beroperasi. Sedangkan lampu merah menyala ketika sistem dalam keadaan berhenti. Kehadiran indikator ini sangat membantu operator dalam memantau status mesin secara cepat tanpa harus membuka rangkaian.

Keunggulan Sistem Kontrol Relay

  • Keamanan lebih baik, karena arus utama tidak langsung melewati tombol, melainkan dikendalikan oleh relay.

  • Memudahkan pengoperasian, cukup dengan dua tombol sederhana untuk menyalakan dan mematikan mesin.

  • Perlindungan sistem, relay mampu menahan arus lebih besar sehingga rangkaian tombol tidak mudah rusak.

  • Indikator visual jelas, meminimalisir kesalahan dalam membaca status kerja mesin.

Dengan memanfaatkan kontrol start dan stop berbasis relay, separator dapat dioperasikan dengan lebih praktis, aman, dan tahan lama. Rangkaian ini menjadi bagian penting dalam sistem kelistrikan yang mendukung kinerja alat secara keseluruhan.

Desain rangkaian ini tentu saja belum bisa dikatakan sempurna karena sistem vakum yang berfungsi untuk menghisap pada separator belum terpasang. Tanpa adanya komponen ini, kinerja alat masih terbatas dan belum optimal. Oleh karena itu, pembaca diharapkan dapat melakukan modifikasi sesuai kebutuhan, khususnya dengan menambahkan sistem vakum agar rangkaian mampu bekerja secara maksimal dalam mendukung proses separator dan bubble remover.

Post a Comment