Mengatasi Samsung A10S Mati Total Akibat Terjatuh

Table of Contents

Kerusakan mati total pada ponsel bukan hal langka, apalagi jika perangkat sudah pernah ditangani dan tidak berhasil diperbaiki di tempat servis sebelumnya. Kali ini kita akan membahas kasus nyata Samsung Galaxy A10S (SM-A107) yang mengalami mati total setelah gagal diperbaiki di konter servis lain. Studi kasus ini sangat berguna bagi teknisi pemula karena membahas proses diagnosa, pemeriksaan komponen, hingga penggantian part kecil seperti dioda, bukan hanya hasil akhirnya.

Deskripsi Masalah

Perangkat yang diperiksa adalah Samsung A10S dalam kondisi mati total. Berdasarkan informasi dari pengguna, ponsel ini pernah terjatuh dan sebelumnya sudah ditangani oleh teknisi di konter lain yang tidak berhasil memperbaikinya, sehingga akhirnya dibawa ke kami untuk diperbaikan lebih lanjut. Kondisi ini mengindikasikan kemungkinan kerusakan internal yang cukup serius, seperti short atau gangguan pada komponen penting di papan sirkuit.

Pemeriksaan awal menunjukkan beberapa hal mencurigakan. Saat perangkat dihubungkan ke charger, arus tidak bergerak sama sekali—terbaca 0A. Ini mengindikasikan bahwa tidak ada aliran daya masuk ke sistem. Saat disambungkan ke komputer melalui kabel USB, perangkat juga tidak terdeteksi, menandakan bahwa fungsi komunikasi USB tidak berjalan.

Pengukuran tegangan pada jalur VBAT menggunakan AVO meter memperlihatkan tegangan sangat rendah, hanya 0.020V. Padahal pada jalur ini seharusnya terdapat tegangan minimum yang cukup untuk menghidupkan perangkat. Semua gejala ini mengarah pada dugaan kuat bahwa telah terjadi short pada jalur input daya, khususnya pada bagian VBAT, yang merupakan jalur utama distribusi tegangan dari baterai ke sistem ponsel.

Samsung A10S Mati Total

Analisa Awal Menggunakan Power Supply (PSU)

Langkah berikutnya adalah menggunakan Power Supply Unit (PSU) untuk mengamati respons arus dari perangkat. Ketika kabel boot disambungkan ke PSU, terlihat arus langsung naik menjadi 0.150A (150mA), padahal tombol power belum ditekan sama sekali. Ini menjadi indikator kuat adanya korsleting atau short pada jalur input. Dalam kondisi normal, arus tidak akan mengalir sebelum ada perintah dari tombol power. Oleh karena itu, adanya arus tanpa trigger menandakan bahwa ada komponen yang mengalami hubungan singkat di jalur distribusi daya.

Setelah menemukan indikasi tersebut, pemeriksaan dilanjutkan ke tombol on/off. Pemeriksaan ini penting karena pengguna sebelumnya juga menyebutkan bahwa ponsel sempat terkena air. Komponen seperti tombol power sangat rentan mengalami korosi atau konslet akibat cairan. Namun setelah dilakukan pengujian lebih lanjut, tombol tersebut ternyata masih dalam kondisi baik dan berfungsi normal. Ini berarti sumber masalah lebih mungkin berasal dari komponen internal lainnya yang terhubung langsung ke jalur VBAT atau input daya utama.

Pemeriksaan Jalur Melalui Skema

Setelah memastikan ada korsleting, tahap berikutnya adalah membuka skema dari perangkat. Skema yang digunakan antara lain:

  • SM-A107_CHARGER DATA.pdf
  • SM-107_IN OUT VOLT.pdf
  • SM-107_NETWORK.pdf

Semua skema ini digunakan untuk menelusuri jalur Vbat, input charger, dan regulator penting lainnya.

Dengan bantuan skema ini, proses analisis menjadi lebih terarah dan efisien. Jalur-jalur penting seperti jalur pengisian daya, jalur input ke IC power, serta distribusi tegangan dari baterai bisa diidentifikasi dengan tepat. Misalnya pada SM-A107_CHARGER DATA.pdf, terlihat dengan jelas bagaimana arus masuk dari konektor charger mengalir ke jalur Vbat dan masuk ke IC pengatur daya. Sedangkan SM-107_IN OUT VOLT.pdf membantu memetakan titik-titik pengukuran tegangan input dan output di seluruh sistem.

Sementara itu, SM-107_NETWORK.pdf digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan tambahan di bagian jaringan yang bisa mengganggu kerja IC power. Dengan menelusuri semuanya melalui panduan ini, proses troubleshooting menjadi jauh lebih akurat dan menghindari kesalahan diagnosis.

Pemeriksaan Fisik dan Lokasi Short

Setelah memahami alur dari skema, teknisi langsung membuka kaleng pelindung (shielding) yang menutupi bagian power. Ini merupakan prosedur standar untuk mendapatkan akses visual dan fisik terhadap komponen-komponen penting seperti kapasitor, IC power, serta jalur utama distribusi tegangan. Pemeriksaan dilanjutkan menggunakan AVO meter untuk mengukur resistansi pada komponen-komponen kecil, terutama kondensator (C). Dari hasil pengukuran, beberapa kondensator menunjukkan nilai resistansi yang sangat rendah bahkan mendekati nol, yang menandakan adanya short.

Berdasarkan hasil ini, analisa diarahkan ke area jalur utama Vbat. Dengan memanfaatkan skema dan bitmap yang tersedia dari SM-A107, penelusuran dilakukan secara bertahap hingga titik yang mencurigakan ditemukan di sekitar blok charger. Di sinilah akhirnya sumber masalah teridentifikasi: sebuah dioda Vbat terlihat dalam kondisi hangus atau rusak secara fisik.

Kondisi dioda yang rusak ini menyebabkan arus dari PSU mengalir langsung ke ground tanpa hambatan, bahkan sebelum tombol power ditekan. Inilah penyebab utama korsleting. Tanpa dioda tersebut berfungsi normal sebagai penahan arus balik, seluruh jalur menjadi rentan mengalami hubungan singkat dan kegagalan sistem daya.

Tantangan Penggantian Dioda

Langkah selanjutnya tentu saja mengganti dioda tersebut. Namun di sinilah tantangan muncul. Di tempat kerja saat itu tidak tersedia dioda pengganti yang identik dengan milik Samsung A10S. Karena itu, teknisi mencoba mencari komponen pengganti dari perangkat-perangkat lain yang sudah rusak (bangkai), berharap menemukan dioda dengan spesifikasi serupa.

Namun proses ini tidak semudah kelihatannya. Banyak teknisi pemula mungkin beranggapan bahwa semua dioda bisa dipakai secara universal, padahal kenyataannya tidak demikian. Dioda memiliki karakteristik dan fungsi spesifik tergantung dari penempatannya dalam rangkaian.

Sebagai contoh, dioda pada blok lampu biasanya disusun secara paralel. Penyusunan paralel ini membuat arus bisa mengalir ke beberapa jalur sekaligus dan cocok untuk sirkuit penerangan.

Sementara itu, dioda pada jalur Vbat disusun secara seri. Penyusunan seri digunakan untuk mengontrol aliran arus secara berurutan dan memastikan stabilitas tegangan di jalur daya utama.

Jika dioda dari blok lampu dipindahkan ke jalur Vbat, maka akan sangat berisiko. Arus bisa mengalir dengan cara yang tidak sesuai, bahkan bisa menyebabkan kerusakan lanjutan pada IC power atau komponen lainnya.

Solusi Penggantian Dioda

Setelah melakukan pencarian dari beberapa perangkat bangkai, akhirnya teknisi menemukan dioda yang dirasa cocok — berasal dari Redmi 4A. Dioda ini memiliki ukuran dan arah kerja yang serupa dengan komponen asli pada jalur Vbat Samsung A10S. Namun sebelum dipasang, teknisi memastikan dengan cermat bahwa polaritas dioda tersebut sesuai agar tidak terjadi kesalahan pemasangan.

Pemasangan dioda dilakukan secara hati-hati, mengingat sensitivitas jalur Vbat yang berhubungan langsung dengan sumber daya utama perangkat. Kesalahan sekecil apa pun pada bagian ini bisa menyebabkan kerusakan lanjutan atau membuat perangkat tetap dalam kondisi mati total.

Setelah dioda terpasang dengan benar, langkah berikutnya adalah melakukan pengukuran ulang menggunakan multimeter pada jalur konektor baterai. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi korsleting dan bahwa jalur sudah kembali memiliki hambatan yang sesuai.

Hasil pengukuran menunjukkan nilai hambatan sebesar 0.357Ω. Nilai ini menandakan bahwa jalur VBAT sudah kembali normal, tidak ada lagi indikasi short, dan tegangan sudah dapat mengalir sebagaimana mestinya. Ini menjadi sinyal positif untuk melanjutkan ke tahap uji coba menyalakan perangkat.

Tahap Akhir dan Pengujian

Setelah penggantian dioda selesai dan jalur tidak lagi short, dilakukan pengujian dengan cara:

  1. Merapikan pemasangan dan membersihkan area servis.

  2. Menghubungkan perangkat ke charger.

  3. Muncul ikon petir, namun baterai tidak mengisi.

Ini menandakan baterai kemungkinan sudah KO (mati total). Maka dilakukan pengujian lagi melalui PSU. Saat diberi tegangan dari PSU, arus perlahan naik:

  • Dari 0.020A → 0.0400A → dan seterusnya,

  • Hingga perangkat menyala dan masuk ke menu utama.

Ini mengindikasikan bahwa perangkat sudah bisa booting dengan normal, hanya saja perlu penggantian baterai baru agar proses charging bisa kembali berfungsi.

Pelajaran yang Bisa Dipetik

Dari studi kasus ini, ada banyak hal yang bisa dipelajari terutama untuk para teknisi yang sedang belajar:

1. Jangan Langsung Fokus pada Satu Titik

Meskipun ponsel mati total, bukan berarti baterainya rusak. Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh mulai dari input charger hingga jalur VBAT.

2. PSU adalah Alat Diagnosa Terbaik

Dengan Power Supply, kita bisa tahu banyak informasi — seperti apakah ada short, seberapa besar konsumsi arus, dan apakah ponsel masih punya tanda-tanda hidup.

3. Hati-Hati Saat Mengganti Dioda

Tidak semua dioda bisa dipertukarkan. Pastikan kamu memahami skema dan cara kerja jalur yang sedang kamu perbaiki. Salah pasang dioda bisa menyebabkan kerusakan lebih parah.

4. Skema adalah Peta Emas

Tanpa skema seperti BorneoSchematics, proses pencarian short bisa menjadi sangat membingungkan. Skema mempercepat diagnosa dan membuat proses kerja jadi efisien.

5. Jangan Mengabaikan Detail Kecil

Banyak teknisi melewatkan hal seperti posisi dioda, jenis sambungan (seri atau paralel), atau nilai hambatan. Padahal, inilah yang membedakan antara perbaikan berhasil dan gagal.

Kasus Samsung A10S yang mati total ini membuktikan bahwa dengan diagnosa yang tepat dan pemahaman akan skema serta karakteristik komponen, masalah yang terlihat berat bisa diselesaikan. Kunci keberhasilan bukan hanya pada alat yang canggih, tapi kemampuan membaca arus, skema, dan menganalisa kondisi logis dari tiap komponen.

Semoga studi kasus ini bermanfaat bagi teknisi yang sedang belajar atau yang pernah menghadapi masalah serupa. Ingat, jangan pernah menyepelekan kasus mati total karena sering kali jawaban tersembunyi pada detail yang luput dari pandangan mata.

Post a Comment