Mengatasi No Display pada VIVO Y12s
Kerusakan pada layar ponsel yang tidak menampilkan gambar sama sekali atau sering disebut sebagai “no display” adalah salah satu masalah yang cukup sering ditemui dalam dunia servis smartphone, terutama pada perangkat berbasis chipset MediaTek. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam kasus nyata pada VIVO Y12s MTK, di mana perangkat mengalami no display/LCD gelap, meskipun konsumsi arus dan beberapa tegangan pasif terlihat normal.
Dengan pendekatan berbasis analisa tegangan, pemeriksaan komponen pasif, hingga penggantian IC display, kita akan membongkar satu per satu langkah pengerjaan untuk mengatasi masalah ini. Artikel ini sangat cocok untuk teknisi pemula maupun menengah yang ingin menambah wawasan dalam menangani kasus serupa.
Gejala Awal: No Display, LCD Tetap Gelap
Seorang pengguna membawa unit VIVO Y12s dalam kondisi menyala namun layar tidak menampilkan gambar sama sekali. Kondisi ini dikenal sebagai no display, di mana sistem sebenarnya masih hidup (ditandai dengan konsumsi arus), namun tidak ada output visual sama sekali. Dalam beberapa kasus, suara atau getaran masih berfungsi, tetapi layar tetap hitam.
Langkah Diagnosa Awal
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengecek konsumsi arus saat tombol power ditekan. Hasil pengukuran menunjukkan angka 1.6 Amper. Ini adalah indikasi kuat bahwa sistem utama dari perangkat—seperti power management unit (PMU), prosesor, dan sebagian besar sirkuit inti—masih berjalan sebagaimana mestinya.
Nilai arus sebesar itu biasanya menunjukkan bahwa ponsel dalam keadaan menyala, meskipun tidak ada tampilan di layar. Dengan kata lain, kemungkinan besar masalah tidak terletak pada sistem daya utama atau CPU, melainkan pada jalur display yang bertugas menampilkan gambar ke layar. Tahap ini sangat penting karena menjadi dasar untuk menyusun arah troubleshooting selanjutnya, apakah akan fokus ke jalur display, konektor LCD, atau komponen pendukung seperti IC display dan kapasitor di sekitar area tersebut..
Uji Ganti LCD
Sebagai langkah paling sederhana, teknisi mengganti LCD dengan unit baru. Namun sayangnya, layar tetap tidak menampilkan gambar. Ini mengindikasikan bahwa permasalahan bukan terletak pada panel LCD itu sendiri, melainkan ada pada sirkuit penggerak display—bisa jadi dari sisi jalur fleksibel, suplai tegangan, atau bahkan kerusakan IC display.
Analisa Tegangan Pasif
Pemeriksaan dilanjutkan dengan mengukur tegangan pada jalur-jalur penting yang terhubung langsung ke sistem display. Ini menjadi tahap krusial karena meskipun arus input terdeteksi normal, belum tentu semua jalur pendukung LCD juga berfungsi. Berikut hasil pengukurannya:
VPH_PWR: 0.408 volt
Ini adalah jalur power utama yang biasanya menyuplai tegangan ke banyak komponen, termasuk bagian display. Nilai ini tergolong normal.-
VIO18_PMU: 0.308 volt
Jalur ini berkaitan dengan logika tegangan rendah pada PMU. Tegangan yang keluar sesuai batas normal. -
LSM_RST: 0.503 volt
Reset line dari sistem yang menunjukkan bahwa sinyal reset berjalan dan kemungkinan besar IC display juga mendapatkan sinyal kontrol awal. -
DSI_TE: 0.503 volt
Merupakan jalur Timing Engine dari antarmuka DSI (Display Serial Interface). Nilai ini mengindikasikan sistem pengontrol display aktif. -
VSP: 0.506 volt
Tegangan positif untuk penggerak kristal cair (liquid crystal) pada panel display. Nilai ini juga keluar normal. -
VSN: OL (Open Line)
Ini menjadi satu-satunya anomali. VSN adalah tegangan negatif yang sangat penting dalam menghidupkan bagian lain dari panel LCD. Kondisi OL (open line) menandakan tidak adanya jalur atau terputus
Dari hasil di atas, kita bisa melihat bahwa sebagian besar jalur tegangan display menghasilkan output, kecuali VSN yang menunjukkan OL atau open line. Jalur VSN ini umumnya merupakan tegangan negatif yang digunakan untuk menggerakkan sisi tertentu dari panel LCD. Ketidakhadiran VSN ini sudah cukup untuk mencurigai adanya kerusakan pada rangkaian pembangkit tegangan display, khususnya IC Display.
Pemeriksaan Komponen: Ditemukan Short
Langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan area sekitar IC Display. Ditemukan bahwa ada kapasitor yang mengalami short tepat pada jalur input menuju IC SM5109, yaitu IC yang berfungsi sebagai display driver pada VIVO Y12s.
IC SM5109 ini bertugas mengatur sinyal-sinyal penting ke layar, termasuk tegangan positif dan negatif (VSP dan VSN), serta sinyal penggerak lainnya.
Setelah dilakukan pengukuran lebih lanjut, memang terlihat bahwa kapasitor yang terhubung ke jalur tersebut mengalami konsleting (short).
Langkah Perbaikan: Mengangkat dan Mengganti IC
Melihat adanya short di area IC, maka keputusan logis berikutnya adalah mengangkat IC SM5109 untuk melihat apakah short tersebut berasal dari IC itu sendiri atau dari komponen lain di sekitarnya.
1. Melepas IC SM5109
Dengan hati-hati, IC diangkat menggunakan hot air gun pada suhu dan tekanan udara yang sesuai agar tidak merusak PCB. Setelah IC berhasil dilepas, dilakukan pengukuran ulang pada kapasitor yang sebelumnya short.
Hasilnya mengejutkan namun sekaligus menggembirakan—short sudah tidak ada. Ini mengindikasikan bahwa kerusakan memang berasal dari IC SM5109, dan bukan dari komponen eksternal lain seperti kapasitor atau jalur PCB.
2. Penggantian IC dari Unit Kanibal
Karena komponen ini tidak selalu tersedia baru, teknisi menggunakan IC SM5109 dari unit kanibal (perangkat rusak dengan tipe yang sama). Proses pemasangan dilakukan dengan rapi dan sesuai prosedur: membersihkan PCB dari timah sisa, menambahkan solder paste, menyusun IC, dan menyolder ulang dengan suhu yang terukur.
Hasil Akhir: Muncul Tulisan "VIVO"
Setelah semua proses selesai, dilakukan perakitan ulang. Unit diuji dengan menghubungkan LCD dan tombol power ditekan.
Hasilnya sangat memuaskan—tulisan “VIVO” muncul di layar, menandakan bahwa sistem display sudah kembali bekerja normal. Ini adalah indikasi bahwa IC penggerak telah berhasil diganti dan fungsinya pulih dengan baik.
Tips Tambahan untuk Teknisi Pemula
Bagi teknisi yang baru terjun ke dunia servis, berikut beberapa tips yang bisa diambil dari kasus ini:
-
Selalu mulai dengan pengukuran arus saat mendiagnosa ponsel mati total atau no display.
-
Gunakan multimeter yang akurat untuk mengukur tegangan jalur penting.
-
Jangan terburu-buru menyimpulkan LCD rusak—pastikan jalur supply dan IC pendukungnya bekerja.
-
Simpan unit kanibal dari model yang sama. IC kecil seperti SM5109 sangat jarang dijual bebas dan sangat berguna untuk kasus seperti ini.
-
Belajar membaca skematik adalah investasi jangka panjang. Ini akan sangat mempercepat proses servis dan meningkatkan akurasi diagnosa.
Servis smartphone bukan hanya soal mengganti LCD atau baterai, tetapi juga soal kemampuan teknisi untuk menganalisa sistem yang lebih dalam, seperti pada kasus VIVO Y12s ini. Mengatasi masalah “no display” tidak hanya membutuhkan alat yang mumpuni, tapi juga pemahaman terhadap logika kerja sistem display dan keberanian untuk membongkar IC kecil.
Semoga studi kasus ini bermanfaat bagi teknisi lain yang menghadapi kasus serupa. Dengan ketekunan, analisa yang tepat, dan dukungan sumber daya seperti skematik, kerusakan yang terlihat rumit pun bisa diatasi dengan lancar.
Post a Comment