Redmi 9A Gagal Charging Setelah EMMC dan IC Power Diperbaiki
Tidak semua perbaikan smartphone berakhir dengan cepat dan mulus, apalagi jika perangkat yang kita hadapi sudah pernah gagal flash, rusak karena EMMC corrupt, bahkan pernah melalui proses rehot berkali-kali. Artikel ini akan membahas pengalaman menangani satu unit Redmi 9A dengan riwayat kerusakan yang cukup berat, mulai dari matot akibat EMMC rusak, IC power short, hingga muncul kasus charging aneh setelah semua itu diperbaiki.
Latar Belakang Kasus
Unit Redmi 9A yang masuk ke meja servis kali ini berada dalam kondisi mati total (matot) dan gagal melakukan proses flashing. Berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan awal, penyebab utama kerusakan kemungkinan besar berasal dari EMMC yang corrupt, sehingga sistem tidak bisa melakukan booting dengan normal. Namun, kondisi perangkat ini ternyata jauh lebih kompleks dari yang dibayangkan. Saat dibongkar, terlihat bahwa HP ini sudah pernah ditangani oleh teknisi lain sebelumnya.
Tanda-tandanya sangat jelas—ada bekas rehot di berbagai area motherboard, terutama di sekitar CPU dan IC power. Bahkan yang lebih parah, bagian bawah CPU sudah terlihat timah keluar, sebuah pertanda bahwa ponsel ini pernah mendapat penanganan dengan panas berlebih dan kemungkinan besar mengalami solder leleh atau overheat yang merusak struktur asli PCB. Ini tentu memperbesar tantangan dalam proses perbaikannya karena potensi kerusakan tersembunyi makin tinggi.
Setelah melalui beberapa tahapan perbaikan yang cukup rumit untuk menghidupkan kembali perangkat, ponsel akhirnya berhasil menyala. Namun, masalah belum sepenuhnya selesai. Justru muncul kasus baru yang tidak biasa pada bagian charging, yang gejalanya cukup unik dan memerlukan investigasi lanjutan untuk ditangani dengan tepat.
Gejala Kerusakan Charging
Setelah perangkat berhasil menyala, muncul masalah saat dicas dalam kondisi HP menyala: begitu kabel charger dicolokkan, HP langsung mati seketika, seolah mengalami short mendadak.
Sementara jika dilakukan offline charging (HP dalam keadaan mati saat dicas), justru muncul indikasi fake charging. Logo baterai hanya muncul sebentar, lalu hilang, dan ampere tetap nol di power supply.
Kasus ini membuat proses troubleshooting semakin kompleks karena gejala tidak muncul secara konsisten dan seolah berpindah-pindah tergantung kondisi ponsel.
Proses Analisis dan Penanganan
Berikut ini adalah rangkaian tindakan yang sudah dilakukan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah, beserta hasil dari setiap langkahnya:
1. Copot OVP dan Jumper
Langkah awal adalah mencoba melepas Over Voltage Protection (OVP) dan mencoba membuat jumper untuk memastikan jalur charger tidak terputus atau terganggu proteksi. Namun hasilnya tetap gagal, gejala charging tidak berubah.
2. Ganti IC BQ Berulang Kali
Dilanjutkan dengan penggantian IC BQ (pengatur dan pengaman jalur charging) sebanyak lima kali. Namun tetap tidak ada perubahan signifikan, bahkan gejalanya tetap sama, mengindikasikan bahwa kerusakan bukan berasal dari IC tersebut.
3. Ganti Dioda pada Jalur Charger
Langkah berikutnya adalah mengganti dioda yang ada di jalur pengisian daya. Namun seperti sebelumnya, tidak memberikan efek positif. Hal ini menandakan bahwa masalah mungkin bukan pada komponen pengaman input power, tapi ada gangguan sistemik yang lebih dalam.
4. Cek Dioda Mode Bat_ON dan Bat_ID
Pengecekan jalur bat_on
dan bat_id
dilakukan menggunakan multimeter. Hasilnya muncul angka 2.505, yang dianggap tidak wajar. Angka ini terlalu tinggi dibanding nilai normal di jalur tersebut, yang biasanya berada di bawah 1 volt saat diukur dengan mode dioda.
Hal ini menandakan kemungkinan ada kebocoran atau konslet samar pada jalur tersebut.
5. Cek Kaki Resistor dan Jalur ke IC Power
Pemeriksaan dilakukan pada salah satu kaki resistor di jalur TREF_PMU
yang menuju ke IC power. Hasil pengukuran menunjukkan jalur dalam kondisi Open Line (OL), sementara pada skema Borneo Mobile, nilai normal seharusnya sekitar 0.474.
Ini berarti jalur tersebut terputus entah di mana, dan inilah penyebab utama logika power tidak bekerja semestinya.
Solusi Akhir yang Menyelesaikan Masalah
Karena hasil pengecekan sebelumnya menunjukkan adanya jalur yang putus menuju IC power, teknisi pun harus mengambil langkah lanjutan untuk memastikan jalur komunikasi antar komponen bisa kembali normal. Ini merupakan tahap penting dalam proses perbaikan, mengingat IC power berperan besar dalam distribusi daya dan stabilitas sistem pada perangkat.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengangkat IC power dari papan PCB. Tujuannya agar area di bawah IC dapat diperiksa dengan lebih detail, khususnya untuk memastikan tidak ada kerusakan fisik maupun jalur yang benar-benar terputus. Setelah IC dilepas, teknisi lalu melanjutkan dengan pengukuran ulang pada jalur TREF_PMU, yaitu salah satu jalur penting yang mengarah langsung ke IC power. Pengukuran dilakukan dengan multimeter menggunakan mode buzzer, yaitu mode untuk mengecek sambungan (continuity).
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa jalur tersebut tidak terhubung sama sekali, yang berarti memang terjadi putus jalur di bagian tersebut. Untuk mengatasinya, teknisi memutuskan untuk melakukan jumper kolong, yaitu teknik menyambungkan ulang jalur yang rusak dengan kabel tipis dari bawah (kolong) PCB agar jalur tersebut kembali terkoneksi.
Setelah jumper selesai, IC power pun dipasang ulang ke posisinya semula. Langkah terakhir adalah pengukuran ulang resistansi jalur untuk memastikan apakah sambungan sudah pulih dan tidak ada gangguan arus. Hasil pengukuran menunjukkan nilai resistansi sekitar 0.500, yang berada dalam kisaran normal. Ini menandakan bahwa jalur yang sebelumnya terputus kini sudah tersambung kembali dengan baik, dan IC power siap kembali bekerja sebagaimana mestinya.
Hasil Akhir: Charging Normal
Setelah semua proses dilakukan, perangkat diuji kembali:
-
Dicas dalam kondisi nyala, HP tidak mati lagi
-
Arus pengisian normal dan terdeteksi oleh power supply
-
Baterai juga terlihat bertambah dayanya
-
Tidak ada indikasi fake charging atau short
Dengan demikian, kasus charging akhirnya selesai, walau harus melalui proses yang sangat panjang dan penuh eksperimen.
Catatan Tambahan
Ada beberapa poin penting yang perlu dicatat dari kasus ini:
-
Masalah charging bisa disebabkan oleh jalur komunikasi atau sensing voltase, bukan hanya IC charger atau port
-
Nilai resistansi dan mode buzzer bisa memberi informasi penting tentang kondisi jalur
-
Beberapa kasus tidak bisa diselesaikan hanya dengan ganti-ganti komponen, tapi perlu pendekatan logis pada struktur sirkuit dan komunikasi antar IC
-
Redmi 9A termasuk seri yang sensitif dan rawan kerusakan pada bagian power, apalagi jika pernah direhot atau bekas gagal flash
Tantangan dan Refleksi
Secara realistis, perangkat ini mungkin tidak lagi layak servis secara komersial karena:
-
Waktu pengerjaan terlalu panjang
-
Sudah terlalu banyak komponen diganti
-
Resiko kerusakan ulang tinggi
Namun untuk tujuan edukasi dan eksplorasi teknis, kasus ini sangat berharga. Ia memberi gambaran betapa pentingnya memahami jalur komunikasi dan fungsi resistor kecil dalam sistem pengisian daya. Tidak semua kerusakan bisa diselesaikan dengan ganti IC atau port charger saja.
Kasus Redmi 9A ini bisa menjadi pelajaran penting bagi teknisi bahwa kerusakan tidak selalu berada pada bagian yang terlihat. Jalur halus seperti TREF_PMU
yang putus bisa menyebabkan seluruh sistem pengisian daya gagal bekerja. Meskipun terlihat sepele, jalur itu krusial sebagai penyambung sinyal referensi ke IC power. Tanpa jalur ini, sistem akan salah membaca kondisi, menyebabkan charging tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Menyelesaikan kasus seperti ini memang melelahkan dan mungkin tidak menguntungkan secara finansial, tapi ia memberi nilai tambah dalam pengalaman dan pemahaman mendalam tentang logika sistem dalam ponsel modern.
Post a Comment